Jumat, 25 November 2022

BUMDes Ketapanrame Gandeng Universitas Surabaya untuk Majukan Desa Wisata Sumber Gempong


Desa Ketapanrame adalah salah satu desa di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur yang menyimpan banyak sekali potensi sumber daya. Pengembangan sumber daya tersebut pada dasarnya dapat dilakukan untuk meningkatkan kesejahateraan masyarakat desa, setidaknya hal ini yang berusaha dilakukan oleh Universitas Surabaya (Ubaya) di Desa Ketapanrame. Bersama dengan pengurus desa, masyarakat, dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), pihak Universitas Surabaya melakukan serangkaian kegiatan pengembangan dan pelatihan dalam rangka meningkatkan potensi Desa Ketapanrame. Kegiatan tersebut melibatkan peran mahasiswa dan juga tenaga pendidik dari berbagai fakultas di Universitas Surabaya.

Kegiatan ini lebih mengutamakan pengembangan potensi desa wisata, mengingat potensi wisata dan bentang alam Desa Ketapanrame begitu besar. Selain itu, kegiatan ini juga ditujukan untuk memperluas destinasi wisata yang ada di Desa Ketapanrame, sekaligus melakukan rebranding agar masyarakat dapat menerima kekayaan alam dan budaya yang ditawarkan oleh Desa Ketapanrame.


Pengembangan wilayah wisata dilakukan di daerah kawasan wisata Sumber Gempong, Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Agar membuatnya lebih menarik, mahasiswa dari Universitas Surabaya mendirikan beberapa spot bagi wisatawan untuk berfoto, membuat kostum dan seragam menarik, serta meningkatkan pemahaman akan menariknya budaya tari di Desa Ketapanrame. 


Melalui konsep edu tourism, yakni pariwisata berbasis pendidikan atau pembelajaran, wisatawan Sumber Gempong nantinya bisa menikmati keindahan alam yang ditawarkan oleh kawasan wisata Sumber Gempong sekaligus mendapatkan wawasan akan budaya baru yang berharga. Mahasiswa Universitas Surabaya juga membuat ‘Pojok Dolanan’, yakni sebuah area wahana bermain yang nantinya akan diisi oleh ragam permainan tradisional yang dapat dimainkan oleh para wisatawan, baik anak-anak maupun orang dewasa.


Di bidang usaha, Universitas Surabaya juga menggencarkan kegiatan pelatihan dan pendampingan untuk pelaku-pelaku usaha yang berlokasi di sekitar kawasan Sumber Gempong. Ada banyak kegiatan pelatihan dan pendampingan yang diberikan secara berkala, beberapa di antaranya adalah sesi edukasi mengenai pemilihan menu serta inovasi menu, penggunaan alat makan unik yang didesain secara khusus dari kopi untuk menarik perhatian dan memberikan kesan bagi wisatawan, serta mengedukasi pelaku usaha tentang media promosi yang efektif, yakni melalui pemanfaatan konten media sosial, baik Facebook maupun Instagram.


Penggunaan kopi sebagai bahan mendesain alat makan didasarkan pada potensi Desa Ketapanrame yang kaya akan hasil kopinya. Melihat peluang ini, Universitas Surabaya berusaha melakukan rebranding dengan memperkenalkan produk kopi unggulan khas Desa Ketapanrame yang diberi nama "Kopi Banggoel". Peningkatan kapasitas pelaku usaha dalam mengelola kopi difokuskan oleh Universitas Surabaya dengan menggencarkan pelatihan kepada masyarakat guna mendongkrak popularitas kopi dari Desa Ketapanrame. Selain minuman kopi, kawasan Sumber Gempong di Desa Ketapanrame juga memproduksi banyak produk olahan kopi yang menarik, seperti kue arabica, kue rangin, nastar kelapa, dan teh buah kopi. 


Tidak lupa, Universitas Surabaya juga berupaya untuk mengembangkan rumah-rumah penginapan (Homestay) di sekitar Sumber Gempong dengan memberikan pelatihan kepada ibu-ibu Desa Ketapanrame dalam membuat dekorasi rumah yang menarik sehingga dapat meningkatkan impresi dari wisatawan.


Pelatihan yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen Universitas Surabaya di Desa Ketapanrame diakhiri dengan diresmikannya Kawasan Wisata Sawah Sumber Gempong dan Festival Desa Berdaya pada awal Desember 2021 lalu dengan harapan agar masyarakat Desa Ketapanrame dapat mengandalkan penghasilan asli dari desa berbasis sustainable tourism dan community based-tourism. Melalui pengembangan ini, diharapkan Desa Ketapanrame dapat terus mempertahankan potensi wisatanya untuk jangka waktu yang panjang.


Previous Post
Next Post

0 komentar: